Selasa, 17 Mei 2016

Filsafat




Remaja Menantang Modernisasi
by Nungky Suyani

a. Esensi Remaja
Remaja adalah masa keemasan perkembangan untuk menghasilkan sesuatu yang berguna demi bangsa dan bernegara. pertumbuhan remaja yang memiliki kreatifitas dan daya seni yang tinggi. Pandangan ini didukung oleh para ahli yang mangatakan bahwa secara psikologis remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini mengandung banyak aspek afektif, lebih atau kurang dari usia pubertas.
Masa remaja adalah waktu meningkatnya perbedaan di antara anak muda mayoritas, yang diarahkan untuk mengisi masa dewasa dan menjadikannya produktif, dan minoritas yang akan berhadapan dengan masalah besar. Masa remaja, menurut para ahli bahwa mereka berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12 atau 13 tahun sampai dengan 17 atau 18 tahun adalah masa remaja awal dan usia 17 atau 18 sampai dengan 21 atau 22 tahun adalah masa remaja akhir. Masa ini merupakan masa transisi dari usia anak anak menuju masa awal remaja. Pada masa ini mereka akan dihadapkan dengan dilematis dan ketidakstabilan emosi dalam menuju kedewasaan. Seyogyanya tugas remaja adalah Menurut Hurlock (1990), seluruh tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. adapun tugas perkembangan remaja adalah:
  • Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
  • Mencapai peran sosial pria dan wanita
  • Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
  • Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
  • Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
  • Mempersiapkan karir ekonomi untuk masa yang akan datang
  • Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
  • Memperoleh nilai-nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku dan mengembangkan ideologi
Tugas perkembangan tersebut berkaitan dengan domain identitas yang digunakan untuk melihat identitas diri remaja. Adapun domain identitas tersebut adalah pekerjaan, keyakinan idiologis dan keyakinan seksualitas.
b. Realita Remaja
Dalam media massa dan media cetak terus diberitakan tentang pencabulan, pemerkosaan kepada anak anak dan remaja. Hal ini sungguh menggelisahkan dikehidupan sosial selain membuat resah para orang tua juga meresahkan para warga sekitar. Remaja yang berumur sekitar 12 sampai 23 tahun ini akan mengalami masa yang mengelisahkan mengingat pergaulan sekarang yang rentan akan penyimpangan sosial.
Contoh realita dikehidupan remaja pertama, remaja yang mempunyai pacar dini yang aktivitasya adalah berpegangan tangan,jalan ditempat yg dark zone akan menimbulkan kegairahan free sex dan akibatnya hamil diluar nikah dan nikah dini. seharusnya mereka tidak melakukan hal yang tidak berguna seperti itu. Hal ini terjadi karena kurang keimanan dan minimnya pengawasan orang tua. Realita remaja yang k-2 yaitu mereka selalu melakukan kegiatan yang wasting time misalnya main Ps atau game on line tidak kenal waktu, manusia sosmed yang kegiatannya hanya buka facebook, instagram, bbm, atau applikasi sosmed lainnya, selain itu juga nongkrong sebari ngopi sampai larut malam. Realita seperti ini sangat membuang buang waktu yang seharusnya mereka belajar atau mencari sumber pengetahuan yang ada di dunia maya.
Realita yang k-3 Remaja bergaya westernisasi, kebanyakan remaja meniru gaya berpakaian westernisasi misalnya menggunakan rok mini atau baju minim. Realita yang k-4 Hilangnya rasa cinta tanah air, rasa peduli antar sesama, dan lemahnya mental remaja yang mengakibatkan hilangnya identitas bangsa. Sehingga para remaja harus dan perlu untuk diarahkan ke dalam kegiatan yang lebih positif dan bermanfaat bagi kehidupan masa emas mereka.
c. Remaja menantang Modernisasi
Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Dalam konteks dunia remaja, era atau masa dimana remaja ikut aktif dalam melakukan kegiatan yang berguna untuk bangsa dan bernegara dengan informasi dan pengetahuan yang lebih canggih dan memudahkan aktivitas serba cepat.
Fenomena remaja saat ini bertolak belakang dengan esensi remaja sebenarnya. tugas remaja yang kodratnya adalah berkaitan dengan domain identitas yang digunakan untuk melihat identitas diri remaja denga kata lain mereka mencari jati diri, siapa aku?. Proses pencarian jati diri harus menggunakan instrumen yang sesuai seperti filtrasi. Filtrasi adalah penyaringan dan penyeleksian terhadap budaya asing yang sifatnya modern. Penyeleksian harus memikirkan keuntungan dan kerugian yang didapatkan setelah budaya itu masuk ke dunia remaja. misalnya gadget yang sekarang sebagai kebutuhan primer dan alat komunikasi utama bagi para remaja yang seharusnya mereka gunakan untuk belajar dan mencari berbagai pengetahuan bukan hanya kesenangan semata.
Remaja yang cerdas bisa menantang atau berkompetisi dalam arus modernisasi dengan tidak ikut terjerumus dalam dampak negatifnya justru remaja yang cerdas dapat memanfaatkan arus modernisasi. Dalam dunia teknologi, remaja dapat mencari sumber belajar dengan cara mengunduh dengan cepat serta mereka dapat menggunakan laptop untuk menyelesaikan tugasnya dengan cepat. Dalam Dunia pendidikan, Remaja harus berfikir semakin kritis, rasional, serta kompetitif karena modernisasi menimbulkan rasa ingin tahu memunculkan hasil yang baru. Tidak ada kata bermalas malasan bagi remaja untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar